Kepindahan Luca Modric ke Inter tampaknya membutuhkan teka-teki untuk diselesaikan, terutama jika bicara angka-angka yang menyelimuti pemain Kroasia itu untuk keluar dari Bernabeu.
Ini murni bukan masalah uang, ini tentang keharusan I Nerazzurri untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang ditetapkan oleh UEFA perihal Financial Fair Play sesuai perjanjian penyelesaian yang La Beneamata tandatangani di masa lalu. Di jaman Massimo Moratti, ketika FFP masih sebuah proyek samar yang terarsip rapi di Nyon, Swiss, kasus pembelian mega bintang semacam itu sangat sepele untuk Moratti kerjakan, bahkan sekaliber Cristiano Ronaldo sekali pun. Namun era sugar daddy sudah usang dan ditinggalkan. Hal ini karena cinta akut semata tidak bagus untuk keberlangsungan suatu klub.
Suning, pemilik Inter sekarang, bukannya tidak mempunyai uang, faktanya, perusahaan asal China tersebut memiliki pendapatan tahunan sebanyak 30 Milyar: kebaikan mereka terbukti ketika membawakan Joao Mario dan Gabigol. Mereka menggelontorkan uang € 70 juta dalam sehari bahkan tidak menjadi masalah. Tapi karena adanya regulasi yang harus dihormati, segalanya menjadi terbatasi, juga dengan dua transfer yang kontraproduktif tersebut membuat Zhang Jindong telah belajar dari kesalahannya dan tak akan mengulanginya kembali.
Akhir Juni 2019 nanti, seperti biasa, akan tiba dimana Inter masih berkutat untuk menemukan kembali keuntungan modal. Menurut FCInterNews, anggaran Inter yang benar-benar bisa dibelanjakan untuk mendatangkan penggawa baru hanya € 15-20 juta. Angka tersebut bisa bertambah lewat penjualan pemain dan keuntungan modal yang melekat pada mereka. Tanpa penjualan, usaha Inter untuk mendaratkan Luca Modric akan penuh keringat, itu karena anggaran saat ini hanya bisa menutupi biaya pinjaman (20 juta), sementara untuk gajinya (20 juta per musim: kotor) tidak.
Kekurangan tersebut akan menjadi PR Inter dan harus dipulihkan. Jadi penjualan pemain akan membantu Inter untuk membawanya ke Meazza. Tidak harus sekarang, tetapi bisa juga Januari nanti, atau sebelum batas waktu keuntungan modal yang ditetapkan.
Ivan Perisic tampaknya bukan tersangka utama untuk memenuhi kebutuhan ini. Matias Vecino di sisi lain tampaknya akan menjadi kandidat paling serius untuk membuat keuntungan modal yang diperlukan, alih-alih kalau Tottenham tidak benar-benar bersedia menebus klausul Geoffrey Kondogbia (Inter memiliki persentase keuntungan) atau apabila tidak ada klub yang jatuh hati kepada Joao Mario. Dan sponsor baru dalam hal ini juga bisa menambah perolehan.
Inter bisa merealisasikan transfer Luca Modric meski tampaknya akan ada pengorbanan. Tetapi diatas itu semua, Florentino Perez memegang semua kartu.
Ini murni bukan masalah uang, ini tentang keharusan I Nerazzurri untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang ditetapkan oleh UEFA perihal Financial Fair Play sesuai perjanjian penyelesaian yang La Beneamata tandatangani di masa lalu. Di jaman Massimo Moratti, ketika FFP masih sebuah proyek samar yang terarsip rapi di Nyon, Swiss, kasus pembelian mega bintang semacam itu sangat sepele untuk Moratti kerjakan, bahkan sekaliber Cristiano Ronaldo sekali pun. Namun era sugar daddy sudah usang dan ditinggalkan. Hal ini karena cinta akut semata tidak bagus untuk keberlangsungan suatu klub.
Suning, pemilik Inter sekarang, bukannya tidak mempunyai uang, faktanya, perusahaan asal China tersebut memiliki pendapatan tahunan sebanyak 30 Milyar: kebaikan mereka terbukti ketika membawakan Joao Mario dan Gabigol. Mereka menggelontorkan uang € 70 juta dalam sehari bahkan tidak menjadi masalah. Tapi karena adanya regulasi yang harus dihormati, segalanya menjadi terbatasi, juga dengan dua transfer yang kontraproduktif tersebut membuat Zhang Jindong telah belajar dari kesalahannya dan tak akan mengulanginya kembali.
Akhir Juni 2019 nanti, seperti biasa, akan tiba dimana Inter masih berkutat untuk menemukan kembali keuntungan modal. Menurut FCInterNews, anggaran Inter yang benar-benar bisa dibelanjakan untuk mendatangkan penggawa baru hanya € 15-20 juta. Angka tersebut bisa bertambah lewat penjualan pemain dan keuntungan modal yang melekat pada mereka. Tanpa penjualan, usaha Inter untuk mendaratkan Luca Modric akan penuh keringat, itu karena anggaran saat ini hanya bisa menutupi biaya pinjaman (20 juta), sementara untuk gajinya (20 juta per musim: kotor) tidak.
Kekurangan tersebut akan menjadi PR Inter dan harus dipulihkan. Jadi penjualan pemain akan membantu Inter untuk membawanya ke Meazza. Tidak harus sekarang, tetapi bisa juga Januari nanti, atau sebelum batas waktu keuntungan modal yang ditetapkan.
Ivan Perisic tampaknya bukan tersangka utama untuk memenuhi kebutuhan ini. Matias Vecino di sisi lain tampaknya akan menjadi kandidat paling serius untuk membuat keuntungan modal yang diperlukan, alih-alih kalau Tottenham tidak benar-benar bersedia menebus klausul Geoffrey Kondogbia (Inter memiliki persentase keuntungan) atau apabila tidak ada klub yang jatuh hati kepada Joao Mario. Dan sponsor baru dalam hal ini juga bisa menambah perolehan.
Inter bisa merealisasikan transfer Luca Modric meski tampaknya akan ada pengorbanan. Tetapi diatas itu semua, Florentino Perez memegang semua kartu.
Sumber: Calciobuzz
0 Komentar