"Satu Gerakan, Ubah Semua Skenario", Tak Disangka, Kecerdikan Marotta Sudah Mulai Terasa

“Jika Mauro Icardi tidak hengkang, maka jendela transfer Inter akan tertahan. Dan mengumumkan dirinya tak lagi masuk dalam rencana klub, sama saja dengan misi bunuh diri: ya, Inter seperti menelanjangi pemainnya sendiri yang tentu tak terelakkan akan berujung pada penurunan harga. Mereka yakin Beppe Marotta terjebak dalam perangkapnya sendiri.”

Seberapa sering kalian mendengar pernyataan ini di berbagai artikel? Berapa banyak pakar yang berpandangan seperti ini?

Namun Marotta ternyata sudah mempersiapkan strategi yang tidak diduga banyak orang. Ia mengambil risiko: menebus Romelu Lukaku dari Manchester United, tanpa memperdulikan kepastian soal masa depan Mauro Icardi. Sebuah strategi yang sempurna. Satu gerakan yang ia lakukan mengubah semua skenario di bursa transfer.
Image source: @lagrandeinter.id
Juventus kehilangan Lukaku dan saat ini mendapati diri mereka terjebak dalam proses penjualan tiga pemain yang tak masuk dalam rencana klub (Dybala, Mandzukic dan Higuain) dan juga tidak bisa merampungkan transfer Icardi kecuali harus mengorbankan pemain mereka.

Dan bagaimana soal kemampuan Inter menentukan harga? Fakta budget keuangan Inter masih jauh dari batas merah (pasca mendaratkan Lukaku terutama), membuat tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Roma dan Napoli? Roma tengah mencari penyerang pengganti Dzeko, sementara Napoli masih butuh melakukan satu pembelian besar pasca gagal mendaratkan Pepe. Inter akan senang hati bernegosiasi dengan mereka soal Mauro Icardi. Tidak ada masalah, namun mereka perlu memenuhi banderol yang sudah ditetapkan Marotta: 70 juta euro.

Sementara Icardi? Yang awalnya dirinya disebut menghalangi pergerakan Inter di bursa transfer, kedatangan Romelu Lukaku membuat ia tak memiliki pilihan lain. Tak ada lagi tembok yang menghalangi pergerakan Inter. Satu hal yang tersisa saat ini hanyalah ego Icardi itu sendiri yang akan menjadi penghalang bagi karirnya sendiri.

Sekarang Maurito harus membuat pilihan: bergabung dengan tim lain dan mengantongi gaji besar dan bisa melanjutkan karirnya, atau memilih ‘membunuh’ karirnya dengan tetap bertahan di Inter dan harus bernasib ditepikan sepanjang musim yang jelas akan buruk bagi karirnya. Jalan mana yang akan ia pilih? Kita perlu masuk ke dalam benaknya untuk mengetahuinya. Namun satu yang pasti, situasi Inter 180 derajat berubah dibandingkan Juni lalu.
Sumber: Nerazzurriale

Posting Komentar

0 Komentar