Tiga kesalahan Inter jika jadi pecat Inzaghi

source:sempreinter.com
Belakangan ini beredar kabar jika Inter Milan tengah mengevaluasi serius kinerja pelatih mereka, Simone Inzaghi, saat Liga Italia 2022/2023 baru berjalan enam pekan.

Bukan tidak mungkin dalam beberapa minggu atau bahkan hari mendatang, allenatore berpaspor Italia itu akan didepak dari Giuseppe Meazza.

Padahal jika mau dipikir, saat ini yang butuh untuk 'diperbaiki' bukanlah posisi manajer melainkan direksi I Nerazzurri.

Berikut ini adalah 3 kesalahan Inter jika jadi pecat Inzaghi.

1. Belum Pantas Disebut Krisis

Di mata fans mereka, Inter Milan mungkin tidak punya start yang ideal di 2022/2023 dengan sudah adanya tiga kekalahan dari tujuh partai di semua ajang.

Marcelo Brozovic dan kolega tumbang di tangan Lazio (3-1), AC Milan (3-2), dan juga Bayern Munchen (0-2) namun jika direnungi rapor merah belum pantas diberikan.

Musim baru masih seumur jagung dan Simone Inzaghi butuh waktu untuk menyamakan isi kepala pemain-pemain dalam skuatnya yang tidak sama dengan musim lalu.

Lagipula kekalahan yang diderita diberikan oleh lawan-lawan yang di atas kertas punya kualitas sama atau bahkan lebih baik.

Maka dari itu rasanya masih terlalu dini untuk memutuskan jika Inzaghi sudah harus didepak terutama karena klublah yang membuat sang manajer berada dalam kesulitan.

2. Tanpa Modal di Bursa Transfer

Gosip pemecatan Simone Inzaghi sebenarnya sudah beredar sejak akhir 2021/2022 lalu ketika eks bos Lazio tersebut gagal memberikan gelar Liga Italia pada musim debutnya menangani Inter Milan.

Musim lalu La Beneamata harus puas menjadi runner-up sementara AC Milan sang rival sekota merayakan scudetto dengan meriah.

Hanya saja kemudian manajemen tim justru memberikan tambahan kontrak baru hingga Juni 2024 pada Inzaghi sebagai pertanda jika para petinggi masih percaya padanya.

Idealnya setelah 'kegagalan yang memuaskan', maka klub akan berinvestasi besar di bursa transfer demi membantu manajer mereka menutup lubang dalam skuat namun Inter Milan tidak melakukan itu.

Inzaghi dijanjikan banyak pemain dengan didekatinya Paulo Dybala, Gleison Bremen, Borna Sosa, dan lain sebagainya namun kenyataannya tak satu pun dari pemain itu yang mendarat.

Para target tidak bisa didatangkan hingga penutupan bursa transfer. Hanya sejumlah pemain free agent atau pinjaman yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan macam Henrikh Mkhitaryan dan Francesco Acerbi mendarat di sisi biru Milan.

Memang ada pemain muda potensial seperti Raoul Bellanova dan Kristjan Asllani namun keduanya masih butuh waktu sebelum bisa menjadi starter reguler.

Di saat bersamaan Ivan Perisic yang jadi kunci Inter Milan musim lalu dibiarkan melenggang secara cuma-cuma ke Tottenham Hotspur.

Pihak klub jelas tidak bisa menyalahkan Inzaghi karena laju buruk sebab mereka sendiri gagal memberikan pelayanan pada bursa transfer.

Gol semata wayang Brozovic menangkan Inter atas Torino

3. Butuh Kestabilan

Mengganti manajer memang terkadang jadi jalan tercepat bagi sebuah klub untuk mengubah nasib namun metode ini juga berisiko tinggi.

Tidak selalu sesusai pemecatan nakhoda lama, pemimpin baru yang sepadan atau lebih baik bisa ditunjuk karena pelatih bagus biasanya memang jarang menganggur.

Membayar biasa penebusan untuk pelatih klub lain bisa jadi jalan, tetapi sepertinya bagi Inter Milan yang tengah mengalami krisis ekonomi opsi ini sepertinya terlalu menguras isi kantong.

Simone Inzaghi bisa dibilang adalah pelatih ideal bagi mereka. Ia punya taktik yang mirip dengan Antonio Conte, pendahulunya, dan terbukti cocok dengan skuat yang ada saat ini.

Andai nantinya I Nerazzurri dihukum oleh FFP dengan tidak bisa belanja maka Inzaghi akan semakin penting karena jarang ada manajer yang mau datang ke klub bermasalah.

Para pemain di Giuseppe Meazza saat ini juga butuh kestabilan dengan tidak diberi manajer baru tiap dua musim sekali.

Inter Milan bisa meniru rival mereka, AC Milan, yang sabar menunggu progres Stefano Pioli. Meski sebelumnya tidak pernah memenangkan apapun, tetapi pada musim lalu ia mengalahkan semua prediksi dan merengkuh scudetto.

Maka dari itu sedikit bersabar dengan Simone Inzaghi tidak ada salahnya. Kinerjanya bisa dievaluasi lagi setidaknya saat Liga Italia sudah berjalan separuhnya.

Diolah dari Indo Sport

Lihat juga:

Meski ciptakan gol tunggal menangkan Inter atas Torino, tapi MOTM bukan Brozovic

[Video] Tak mau kalah dengan Onana, Handanovic catatkan penyelamatan-penyelamatan sulit kontra Torino

Posting Komentar

0 Komentar