Bila ditanya siapakah pemain Inter yang paling berperan menyumbang gol dalam beberapa musim terakhir? Jelas tak bisa dipungkiri, Icardi lah pemain itu. Menjadi mesin gol dalam beberapa musim ke belakang dan hanya menerima gaji 4,5 juta euro per tahun memang terhitung kecil bagi seorang Mauro Icardi.
Namun, masalah Inter dan Icardi tidak hanya soal pantas atau tidak Icardi meminta permintaan kenaikan gaji. Masalah Icardi dan Inter jauh lebih rumit. Ada seorang wanita di belakang laki-laki yang ikut membuat drama Icardi dan Inter semakin menjadi-jadi. Ya, peran Wanda Nara sebagai istri dan agen Icardi membuat situasi menjadi lebih kompleks.
Penunjukkan Icardi menjadi kapten Inter di usia sangat muda memang perlu dipertanyakan ulang. Terlebih, melihat latar belakang masalah percintaan Icardi dan Wanda Nara. Celakanya, dengan latar belakang kepribadian tersebut, Icardi justru tumbuh menjadi mesin gol dan berkembang menjadi striker top dunia.
Kini, ketika Inter menghadapi sisa kontrak Icardi yang menyisakan dua tahun saja, Inter harus meralat semua keputusan yang sudah mereka pilih bertahun-tahun. Alih-alih ingin menjadikan Icardi sebagai seorang ikon, Inter justru berhadapan dengan kemungkinan kehilangan Icardi.
Sebagian pengamat menilai bahwa Icardi memang seharusnya mendapatkan kenaikan gaji, mengingat kontribusi Icardi yang begitu besar untuk Inter. Namun, permusuhan Icardi dengan fans Inter sudah merusak citra yang ingin dibangun oleh Inter bahwa Icardi disiapkan untuk menjadi seseorang yang dihormati di klub layaknya Beppe Bergomi dan Javier Zanetti.
Pencopotan ban kapten jelas menjadi tamparan keras bagi Wanda Nara dan Icardi. Inter benar-benar harus segera melepaskan citra mereka dari seorang Icardi dan segera mencari pengganti peran Icardi di lini depan Inter. Untungnya, Lautaro Martinez tampil layaknya pahlawan ketika drama Icardi-Inter berlangsung.
Atas alasan itu, nampaknya Inter Milan akan dengan mudah melupakan Icardi. Tugas Inter sekarang adalah mencari sosok yang tepat agar suatu saat bisa bersanding dengan Javier Zanetti, Beppe Bergomi, Armando Picchi, Giacinto Facchetti, dan Beppe Baresi.
Menjual Mauro Icardi di sisa 2 tahun kontrak adalah langkah yang tepat bagi Inter.
Namun, masalah Inter dan Icardi tidak hanya soal pantas atau tidak Icardi meminta permintaan kenaikan gaji. Masalah Icardi dan Inter jauh lebih rumit. Ada seorang wanita di belakang laki-laki yang ikut membuat drama Icardi dan Inter semakin menjadi-jadi. Ya, peran Wanda Nara sebagai istri dan agen Icardi membuat situasi menjadi lebih kompleks.
Kini, ketika Inter menghadapi sisa kontrak Icardi yang menyisakan dua tahun saja, Inter harus meralat semua keputusan yang sudah mereka pilih bertahun-tahun. Alih-alih ingin menjadikan Icardi sebagai seorang ikon, Inter justru berhadapan dengan kemungkinan kehilangan Icardi.
Sebagian pengamat menilai bahwa Icardi memang seharusnya mendapatkan kenaikan gaji, mengingat kontribusi Icardi yang begitu besar untuk Inter. Namun, permusuhan Icardi dengan fans Inter sudah merusak citra yang ingin dibangun oleh Inter bahwa Icardi disiapkan untuk menjadi seseorang yang dihormati di klub layaknya Beppe Bergomi dan Javier Zanetti.
Pencopotan ban kapten jelas menjadi tamparan keras bagi Wanda Nara dan Icardi. Inter benar-benar harus segera melepaskan citra mereka dari seorang Icardi dan segera mencari pengganti peran Icardi di lini depan Inter. Untungnya, Lautaro Martinez tampil layaknya pahlawan ketika drama Icardi-Inter berlangsung.
Atas alasan itu, nampaknya Inter Milan akan dengan mudah melupakan Icardi. Tugas Inter sekarang adalah mencari sosok yang tepat agar suatu saat bisa bersanding dengan Javier Zanetti, Beppe Bergomi, Armando Picchi, Giacinto Facchetti, dan Beppe Baresi.
Menjual Mauro Icardi di sisa 2 tahun kontrak adalah langkah yang tepat bagi Inter.
Sumber: Dioper.com
0 Komentar