Namanya memang tak sepanas Joao Felix yang begitu sering disebut-sebut media-media sepak bola ternama sebagai the next Cristiano Ronaldo. Tapi gelandang serang sekaligus kapten Sporting CP ini juga sedang diperebutkan.
Adalah Bruno Fernandes, kabar perlahan berhembus dan semakin lama semakin kencang yang mewartakan ia kini juga sebagai salah satu properti panas bursa transfer musim ini. Menurut laporan, muncul beberapa kesebelasan yang menginginkan jasanya, mulai dari Leicester City, Everton, Manchester United, Chelsea, Arsenal, AC Milan, Juventus hingga Inter Milan.
Semenjak mendarat di Lisbon, Fernandes selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Leoes. Aktif menciptakan peluang, rajin membantu pertahanan, handal dalam eksekusi bola mati, serta eksekutor free kick mematikan. Fernandes nampak seperti gelandang yang komplet.
Pada 13 April 2019, Fernandes berhasil membobol gawang Deportivo Aves dan mengunci kemenangan 3-1 bagi Sporting CP. Itu menjadi gol ke-28 Fernandes sepanjang 2018/2019. Memecahkan rekor Frank Lampard yang sudah bertahan sembilan tahun dan mencatatkan namanya sebagai gelandang asal Benua Eropa yang paling produktif dalam satu musim.
Musim 2018-19 kemarin Fernandes tampil cemerlang bersama Sporting. Ia membuat total 32 gol dan 18 assist dalam 52 penampilan di semua kompetisi.
Fernandes bukanlah pemain jebolan akademi Sporting seperti Cristiano Ronaldo. Kariernya dimulai di Boavista pada 2007. Merangkak naik ke tim U19, Novara kemudian memboyong Fernandes dengan dana sekitar 50 euro di musim panas 2012. Hidup di Italia selama lima tahun, Fernandes merasakan momen-momen terbaiknya bersama Udinese (2012-2016).
Berkat konsistensinya selama tiga musim di Udinese, ia pun diboyong Sampdoria. Namun, dirinya hanya bertahan satu musim dengan Il Samp. “Saya tidak mau terus berada di level Sampdoria dan Udinese,” buka Fernandes.
“Saya sudah dipanggil tim nasional Portugal dan itu merupakan hal yang luar biasa. Saya ingin mempertahankan status itu. Kembali ke Portugal dan membela Sporting CP adalah pilihan saya. Mereka ada di level yang berbeda dengan Sampdoria dan Udinese,” lanjutnya.
Bruno Fernandes mungkin terlihat memiliki segalanya untuk sukses di Premier League, La Liga, atau Serie-A. Dia sudah belajar dari pengalaman di Novara, Sampdoria dan Udinese. Ia juga sudah semakin matang sejak membela Sporting CP. Namun, perlu diingat bahwa Sporting tidak memberikan harga murah untuk kesebelasan yang meminati Fernandes.
Adalah Bruno Fernandes, kabar perlahan berhembus dan semakin lama semakin kencang yang mewartakan ia kini juga sebagai salah satu properti panas bursa transfer musim ini. Menurut laporan, muncul beberapa kesebelasan yang menginginkan jasanya, mulai dari Leicester City, Everton, Manchester United, Chelsea, Arsenal, AC Milan, Juventus hingga Inter Milan.
Image source: kaltim.prokal.co |
Pada 13 April 2019, Fernandes berhasil membobol gawang Deportivo Aves dan mengunci kemenangan 3-1 bagi Sporting CP. Itu menjadi gol ke-28 Fernandes sepanjang 2018/2019. Memecahkan rekor Frank Lampard yang sudah bertahan sembilan tahun dan mencatatkan namanya sebagai gelandang asal Benua Eropa yang paling produktif dalam satu musim.
Musim 2018-19 kemarin Fernandes tampil cemerlang bersama Sporting. Ia membuat total 32 gol dan 18 assist dalam 52 penampilan di semua kompetisi.
Fernandes bukanlah pemain jebolan akademi Sporting seperti Cristiano Ronaldo. Kariernya dimulai di Boavista pada 2007. Merangkak naik ke tim U19, Novara kemudian memboyong Fernandes dengan dana sekitar 50 euro di musim panas 2012. Hidup di Italia selama lima tahun, Fernandes merasakan momen-momen terbaiknya bersama Udinese (2012-2016).
Berkat konsistensinya selama tiga musim di Udinese, ia pun diboyong Sampdoria. Namun, dirinya hanya bertahan satu musim dengan Il Samp. “Saya tidak mau terus berada di level Sampdoria dan Udinese,” buka Fernandes.
“Saya sudah dipanggil tim nasional Portugal dan itu merupakan hal yang luar biasa. Saya ingin mempertahankan status itu. Kembali ke Portugal dan membela Sporting CP adalah pilihan saya. Mereka ada di level yang berbeda dengan Sampdoria dan Udinese,” lanjutnya.
Bruno Fernandes mungkin terlihat memiliki segalanya untuk sukses di Premier League, La Liga, atau Serie-A. Dia sudah belajar dari pengalaman di Novara, Sampdoria dan Udinese. Ia juga sudah semakin matang sejak membela Sporting CP. Namun, perlu diingat bahwa Sporting tidak memberikan harga murah untuk kesebelasan yang meminati Fernandes.
Sumber: ligalaga.id, bola.net
0 Komentar