Gelandang Sassuolo Stefano Sensi baru saja diresmikan menjadi pemain anyar ketiga Inter sebagai pemain pinjaman dari Sassuolo. Untuk meminjam pemain berusia 23 tahun itu, Inter membayar 5 juta euro (Rp79,8 miliar) dilengkapi opsi penebusan permanen. Jika ingin memiliki Sensi secara tetap, Nerazzurri harus membayar ongkos penebusan itu sebesar 20-22 juta euro pada 2020.
Sensi merupakan salah satu properti panas di bursa transfer Liga Italia karena penampilan oke bersama Sassuolo. Musim lalu, dia mencetak 2 gol dan 4 assist dalam 28 penampilan di Serie A. Bukan jumlah gol atau assist yang jadi ukuran baku kecemerlangan Sensi di mata klub raksasa peminat.
Kelebihan pemuda jebolan akademi Cesena itu terletak pada kepiawaian menggalang lini tengah dengan melakoni berbagai peran. Atribut Sensi yang sering ditonjolkan media Italia adalah skill bertahan dan menyerang sama bagus, plus visi tajam mengatur permainan sebagai deep-lying playmaker.
Karakternya sering disebut mirip Marco Verratti lantaran ditunjang postur mungil pula (168 cm). Ada juga yang membandingkan Sensi dengan sosok Daniele De Rossi muda.
Ia mungkin kurang stylish jika dibandingkan dengan Andrea Pirlo, tetapi memiliki kemampuan defensif yang lebih baik.
Fernando De Argila merupakan sosok yang sangat mengerti Sensi luar dalam karena dialah yang mengorbitkan sang gelandang dari tim junior Cesena pada 2013. De Argila bahkan punya komparasi lebih tajam dengan menyandingkan Sensi bersama dua legenda Barcelona, Xavi dan Andres Iniesta.
"Dari tim junior, saya mencomotnya ke kategori yang lebih tinggi. Saya memberi Stefano nomor punggung 10. Saat itu dia masih 18 tahun, tetapi jadi yang terkuat di antara semua pemain," katanya.
"Menurut saya, dia lebih kuat dari Xavi dan Andres Iniesta pada usia 17-18 tahun. Andai masuk akademi Barca, dia akan meroket sebelumnya," ucap De Argila, dikutip BolaSport.com dari FCInternews.
"Saya bahagia menjadi pemain Inter. Saya senang dengan keputusan yang diambil dan menantikan musim yang hebat," ujar pemain yang memang mengidolakan Xavi tersebut.
Sensi merupakan salah satu properti panas di bursa transfer Liga Italia karena penampilan oke bersama Sassuolo. Musim lalu, dia mencetak 2 gol dan 4 assist dalam 28 penampilan di Serie A. Bukan jumlah gol atau assist yang jadi ukuran baku kecemerlangan Sensi di mata klub raksasa peminat.
Kelebihan pemuda jebolan akademi Cesena itu terletak pada kepiawaian menggalang lini tengah dengan melakoni berbagai peran. Atribut Sensi yang sering ditonjolkan media Italia adalah skill bertahan dan menyerang sama bagus, plus visi tajam mengatur permainan sebagai deep-lying playmaker.
Image source: fedenerazzurra.net |
Ia mungkin kurang stylish jika dibandingkan dengan Andrea Pirlo, tetapi memiliki kemampuan defensif yang lebih baik.
Fernando De Argila merupakan sosok yang sangat mengerti Sensi luar dalam karena dialah yang mengorbitkan sang gelandang dari tim junior Cesena pada 2013. De Argila bahkan punya komparasi lebih tajam dengan menyandingkan Sensi bersama dua legenda Barcelona, Xavi dan Andres Iniesta.
"Dari tim junior, saya mencomotnya ke kategori yang lebih tinggi. Saya memberi Stefano nomor punggung 10. Saat itu dia masih 18 tahun, tetapi jadi yang terkuat di antara semua pemain," katanya.
"Menurut saya, dia lebih kuat dari Xavi dan Andres Iniesta pada usia 17-18 tahun. Andai masuk akademi Barca, dia akan meroket sebelumnya," ucap De Argila, dikutip BolaSport.com dari FCInternews.
"Saya bahagia menjadi pemain Inter. Saya senang dengan keputusan yang diambil dan menantikan musim yang hebat," ujar pemain yang memang mengidolakan Xavi tersebut.
Sumber: bolasport.com
0 Komentar