Kalah atas Lazio, Inzaghi merasa tak ada yang salah dengan taktiknya

source: sempreinter.com
Hasil minor diraih Inter Milan pada giornata 3 Liga Italia Serie A menghadapi Lazio. Simone Inzaghi tolak jadi kambing hitam meski taktiknya berantakan dan performa Romelu Lukaku buntu.

Kekalahan menimpa Inter Milan saat bertandang ke markas Lazio, Stadion Olimpico, Sabtu (27/8/2022).

Berstatus tim tamu, Inter Milan takluk dengan skor 1-3 melalui kecerdikan taktik pelatih Lazio, Maurizio Sarri.

Babak pertama ditutup dengan ketertinggalan Inter Milan atas Lazio, akibat gol Felipe Anderson meit 40.

Sebenarnya Inter Milan mampu membalas dengan gol Lautaro Martinez pada menit 51.

Namun pertandingan berubah akibat kesalahan taktik Simone Inzaghi dalam merespons pergantian pemain yang dilakukan Lazio.

Maurizio Sarri cerdik menurunkan Luis Alberto dan Pedro Rodriguez saat Lazio tengah dalam tekanan.

Masuknya Luis Alberto dan Pedro Rodriguez justru memperkaya serangan Lazio dan membuat misi Inter Milan berantakan.

Luis Alberto membawa Lazio unggul 2-1 berkat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti di menit 75.

Ia menilai Romelu Lukaku dkk harusnya bisa berbuat lebih karena mampu menguasai jalannya pertandingan dengan unggul jumlah penguasaan bola 52 persen berbanding 48 persen.

"Sekarang, daripada pilihan formasi, kami harus menganalisis pertandingan langsung yang membuat kami kalah," kata Simone Inzaghi melansir Sky Sport Italia.

"Kami perlu berbuat lebih banyak melawan klub seperti Lazio. Saya menginginkan sesuatu yang lebih dari tim, kami tahu apa yang akan Lazio lakukan di lapangan," ungkapnya menambahkan.

Ketika Lazio menurunkan Pedro Rodriguez dan Luis Alberto, Simone Inzaghi malah tidak merespons dengan memainkan pemain tengah yang lain.

Alih-alih menurunkan Hakan Calhanoglu, Simone Inzaghi justru melakukan perubahan pada lini sayap dengan menarik Denzel Dumfries dan Federico Dimarco.

Keluarnya dua pemain fullback membuat Inter Milan kehilangan kendali dan tenaga di lini tengah.

"Tidak banyak yang bisa dilakukan pada gol indah dari Luis Alberto dan Pedro. Tentu saja, jika Dumfries mencetak gol, kami akan berbicara tentang hal lain, tetapi kami harus berbuat lebih banyak," ujar Simone Inzaghi.

Sorotan lain mengarah pada Romelu Lukaku yang tampil buntu sepanjang pertandingan.

Tampil sebagai starter, Romelu Lukaku tak mampu berbuat banyak untuk Inter Milan.

Bermain selama 60 menit, Romelu Lukaku tak melepaskan sekalipun tendangan tepat sasaran.

Peluangnya lahir dari tandukan, dua tak menemui sasaran, dan hanya satu yang mengancam gawang Ivan Provedel.

Selain itu, dari 19 sentuhan, Romelu Lukaku kehilangan bola sebanyak 9 kali dan membuat Inter Milan sulit mengembangkan permainan.

Simone Inzaghi menolak membicarakan performa Romelu Lukaku di laga itu.

Ia hanya mengakui Inter Milan kalah dengan cara menyakitkan melawan mantan klubnya.

"Ini adalah kekalahan yang menyakitkan, kami harusnya bereaksi dengan marah atas hasil ini.

Kita tidak bisa tampil seperti ini melawan tim yang kuat dan berkualitas," ucap Simone Inzaghi.

Secara peluang, Inter Milan lebih banyak mengancam gawang Lazio dengan 19 kesempatan, sedangkan Lazio mencatatkan 11 upaya ke gawang.

Tetapi Inter Milan kehilangan sentuhan akhir yang tepat, sehingga gagal memanfaatkan situasi.

"Kekalahan seharusnya tidak menimpa kami, selanjutnya kami akan menganalisisnya mengapa kami dihukum oleh episode semacam ini," ungkap Simone Inzaghi.

Setelah kekalahan ini, Inter Milan harus kembali ke jalur kemenangan saat menghadapi tim promosi Cremonese pada pekan depan.

Sumber: Tribunnews.com

Hasil drwing UCL: Inter jadi wakil Italia dengan ujian terberat

Kontrak sembilan pemain habis, Inter bakal sibuk ambil keputusan musim panas mendatang

Posting Komentar

0 Komentar