source: suara.com |
Si Ular bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-51 dari Lautaro Martinez. Elang Ibu Kota kemudian memastikan kemenangan dari gol Luis Alberto dan Pedro.
Kemenangan Lazio tak lepas dari kejelian juru taktik mereka, Maurizio Sarri. Dua pemain yang memastikan tiga angka untuk Lazio, Luis Alberto dan Pedro muncul dari bangku cadangan.
Sarri memasukkan keduanya menggantikan Matias Vecino dan Mattia Zaccagni pada menit ke-57. Masuknya kedua pemain ini benar-benar mengubah wajah Lazio.
Selain itu, pressing tinggi yang dikembangkan Sarri begitu efektif di laga ini. Inter memang lebih dominan dari Lazio dengan penguasaan bola 52,2 persen dibanding dengan 47,8 persen.
Namun, Lazio kerap kali memenangi duel untuk bisa melancarkan serangan cepat. Biancocelesti punya catatan duel sukses sebesar 54,9 persen.
Kualitas tekanan Lazio juga lebih baik dari Inter. Kedua tim sama-sama melepas tujuh tembakan on target. Meski demikian, Lazio cuma perlu 11 percobaan untuk melakukan itu, sedangkan La Beneamata membuat total 19 tembakan.
Pencetak gol terakhir, Lazio turut memuji taktik dari Sarri. Ia menilai pola main yang dikembangkan Sarri mirip mantan pelatih Pedro di Barcelona, Pep Guardiola.
"Dengan cara tertentu, dia juga selalu ingin kami menguasai bola, menekan tinggi, dan menjaga penguasaan bola. Dalam hal itu, dia sangat mirip dengan Guardiola. Sarri memiliki ide-idenya, tim telah memahaminya, kami harus tetap percaya pada ide-ide itu dan terus bermain seperti ini," ujar Pedro dikutip dari Football Italia.
Sumber: Detik Sport
Lihat juga:
Dinilai melanggar FFP, berikut perkiraan sanksi UEFA terhadap Inter
Usai dibungkam Lazio, hanya dua pemain Inter dengan performa terbaik & diapresiasi media
0 Komentar