source: ligaolahraga.com |
Nampak di laga kontra Lazio, sisi kiri Inter dieksploitasi sebagai area yang sangat rentan dan berperan besar dalam kekalahan 3-1 kemarin.
Nampak jelas kepergian Perisic belum memiliki pengganti yang sepadan, mengingat ia bisa dibilang sebagai wing back kiri Inter mengagumkan musim lalu.
Rencananya adalah memberi Dimarco, Gosens, dan Matteo Darmian kesempatan untuk mengambil peran bek sayap kiri, tetapi sejauh ini musim ini tidak ada yang berhasil meniru pengaruh pemain Kroasia itu.
Laga kontra Lecce dan Spezia tidak bisa menjadi tolak ukur kemampuan wing back kiri Inter lantaran Inter memang sudah unggul di segala sisi dibanding mereka.
Beda halnya dengan Lazio yang tentunya menjadi ujian yang lebih berat.
Sejatinya, Dimarco mulai terlihat cukup tenang mengingat kualitas uniknya dalam penguasaan bola, namun ketika Biancocelesti mulai menemukan cara untuk menargetkannya, dia terlihat semakin terbuka.
Pemain 24 tahun itu menjadi penyebab terbesar terjadinya gol pembuka Lazio. Ia benar-benar kehilangan Felipe Anderson meskipun seolah-olah menjaga pemain Brasil itu. Penampilannya jauh dari kemampuan bertahan Perisic musim lalu, meskipun di sisi lain Dimarco mempunyai skill yang bagus dalam hal umpan ke dalam kotak penalti lawan.
Kondisi Inter tidak menjadi jauh lebih baik ketika Gosens menggantikan Dimarco. Gosens malah masih nampak seperti tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana memanfaatkan kualitas terbaiknya di Inter.
Sumber: Sempre Inter
Lihat juga:
Pedro RodrÃguez beberkan rahasia Lazio tumbangkan Inter
Usai dibungkam Lazio, hanya dua pemain Inter dengan performa terbaik & diapresiasi media
0 Komentar